Boaz Solossa, penyerang Tim Nasional Indonesia dan Persipura Jayapura makin tergeser dari daftar pencetak gol terbaik dunia versi The International Federation of Football History & Statistics (IFFHS) hingga 31 Agustus 2011.
Awalnya Boaz menempati ranking 50 dunia, namun kemudian melorot di posisi 53 pada Juli 2011. Terakhir ia harus puas di tangga 85 pada akhir Agustus dari total 88 pemain di berbagai klub dan negara.
“Saya bersyukur atas apa yang Tuhan berikan, itu tidak membuat saya lemah. Saya yakin ini jadi motivasi tersendiri untuk terus memberikan yang terbaik,” kata Boaz Salossa, Jumat 2 September 2011.
Boaz mencatat prestasi membanggakan sepanjang musim 2010/2011. Ia bahkan menjadi satu-satunya pemain di Liga Super Indonesia yang mampu mencetak hatrick setiap musim sejak LSI digulirkan tahun 2008 menggantikan Liga Divisi Utama Indonesia.
Dengan masuk dalam torehan daftar pencetak gol dunia, ia yakin setidaknya dapat mendorong pemain Papua dan Indonesia lainnya untuk berkiprah lebih mantap. “Ini juga motivasi bagi teman-teman. Saya masih belajar, jadi saya kira kita perlu saling dukung,” ujarnya.
Pemain terbaik Indonesia itu berada di atas Ladislav dari klub Spartak Trnava FC, Ibrahima Touré dari Sepahan Isfahan Sénégal, dan Dare dari NK Olimpia Ljubljana, dengan rata-rata gol 5. Setidaknya Boaz masih lebih unggul dari pemain terbaik Ronaldo atau Steven Gerrard yang tidak masuk dalam jajaran top skorer versi IFFHS.
Federasi yang mendata klub-klub sepak bola di bawah naungan FIFA itu menempatkan Lionel Andrés Messi dari Barcelona di peringkat ketujuh. Papan atas masih ditempati Javier Hernández, Manchester United dengan rata-rata gol 13, Radamel Falcao, FC do Porto pada posisi dua disusul Neymar Da Silva Santos Júnior dari Santos FC Brasil.
Berikutnya ada Giuseppe Rossi dari Villarreal FC Italia dan Aleksandar , Tampines Rovers FC Singapura dengan rata-rata gol 10. Peringkat Boaz setelah kiprahnya di LSI dan Asian Football Confederation.
Ia bahkan dinobatkan sebagai pencetak gol terbanyak ISL musim 2010/2011. Penilaian IFFHS sendiri berdasarkan kompetisi yang diikuti antar benua atau mencetak gol penuh. “Kami bangga, itu baik untuknya,” kata Jacksen Tiago, pelatih Persipura.
JERRY OMONA
JERRY OMONA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar